PAPER

Posted by Unknown On Jumat, 27 April 2012 1 komentar

PERAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
DALAM PROSES PENERBANGAN PESAWAT
DI BANDARA RADEN INTAN II
BRANTI

BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Masalah

         Pada Moda transportasi, transportasi udara merupakan moda yang sangat bergantung pada keadaan cuaca, baik waktu tinggal landas/lepas landas ataupun pada waktu pesawat di udara. Kecelakaan pada pesawat udara dapat disebabkan oleh tehnis, kesalahan manusia, maupun faktor cuaca. Hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan adanya koordinasi dari berbagai Instansi yang terkait.


         Seperti alasan cuaca buruk, Instansi yang berwenang memberikan informasi adalah Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG ). Setiap setengah jam sekali atau tergantung dari membaik dan memburuknya keadaan cuaca, BMG memberikan informasi cuaca atau yang lebih dikenal dengan Weather Report kepada Air Traffic Controller atau Pengatur Lalu Lintas Udara, yang kemudian diteruskan kepada Penerbang. Selanjutnya Penerbang yang akan memanfaatkan data-data unsur cuaca tersebut.
 Berdasarkan Keputusan Presiden RI NO. 46 dan NO 48 tahun 2002, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) bertugas membantu pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang Meteorologi, Iklim, Kualitas Udara dan Geofisika, seperti proses penerbangan pesawat .

        Stasiun Meteorologi Klas II Radin Inten II Bandar Lampung, yang ditunjuk sebagai koordinator Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Propinsi Lampung merupakan pelaksana teknis yang terdiri dari Stasiun Meteorologi Penerbangan, Stasiun Meteorologi Maritim, Stasiun Klimatologi dan Stasiun Geofisika.

        Sesuai dengan namanya Stasiun Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung, selain sebagai stasiun koordinator BMG Propinsi Lampung juga bertugas sebagai Stasiun Meteorologi Penerbangan, yang salah satunya bertugas memberikan pelayanan penerbangan.

1.2  Rumusan Masalah

        Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang akan di bahas dalam paper sebagai berikut:
1.      Fungsi tugas dan peran serta BMKG Raden Itan II dalam proses penerbangan   pesawat di bandara Branti.
2.      Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di BMKG Raden Intan II
3.      Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penerbangan.

1.3  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui sejauh mana peran serta Badan Meteorologi dan Geofisika dalam proses penerbangan pesawat terbang
2.      Agar pembaca dapat mengenal secara lebih dekat hal-hal yang dijadikan objek kajian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
3.      Agar pembaca mengetahui unsure-unsur cuaca yang mempengaruhi proses penerbangan.

1.4  Metode Penelitian
         Penelitian yang yang penulis lakukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1.      Observasi
Yaitu penulis melakukan kunjungan dan melihat secara langsung Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Raden Intan II, yang beralamatkan di jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara, Km 28 Branti, Kabupaen Natar.
2.      Interview
Yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan petugas pengelola BMKG Lampung.
3.      Study Pustaka
Yaitu penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber tertulis seperti buku-buku penunjang dan sumber-sumber dari internet.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
 Hari/tanggal               : Sabtu/22 januari 2011
Waktu                         : Pukul 08.00 s/d selesai
Tempat                        : BMKG Raden Intan II Lampung






BAB II

ANALISIS MASALAH DAN PEMBAHASAN


2.1    Sejarah Singkat Bedirinya BMKG

        Sejarah pengamatan meteoroli dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 yang diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen. Seorang kepala rumah sakit di Bogor. Pada tanggal 21 Juli 1947 jawatan Meteorologi dan geo fisika diambil alih oleh pemerintah Belanda dan namanya diganti Meteorogisch en Geofisch Dient. Sementara itu ada juga jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh pemerintah Republik Indonesia. Kedudukan instansi tersebut terletak di jalan Gondangdia Jakarta.

        Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia dari Belanda meteorogisch en geofisch dient diubah menjadi jawatan meterologi dan geofisika dibwah departemen perhubungan dan pekerjaan umum. Selanjutnnya secara resmi pada tahun 1950 Indonesia dalam anggota meteorogi dunia (world Meteorological Orgaization) dan kepala jawatannya menjdi Permanent Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1965 namanya dirubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, akan tetapi kedudukannya dibawah naungan departemen Perhubungan Udara.

        Pada tahun 2002 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.46 dan 48 tahun 2002. Struktur Organisasinya di ubah menjadi lembanga pemerintshsn Non departemen (LPMD) dengan nama tetap Badan Meteoroli (BMG). Terakhir, melalui peraturan prsiden no.61 Tahun 2008 nama BMG diubah menjadi BMKG yaitu Badan Meterologi Klimatologi Dan Geofisika. Dengan status tetap sebagai lembaga pemerintah non departemen. Dan kemudian disahkan pada tanggal 1 oktober 2009.



2.2     Peran BMKG Raden Intan II secara Luas
         Keberadaan BMKG Raden Intan II secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)      Melaksanakan penelitian, pengkajian dan pembangunan di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
2)      Melakukan pendidikan pelatihan keahlian dan management pemerintahan di bidang meteorology klimatologi dan geofisika.
3)      Melaksanakan pendidikan professional di bidang meteorology klimatologi dan geofisika.
4)      Melakukan penelitian tentang keadaan-keadaan alam yang berguna dan bermanfaat bagi seluruh lapisah masyarakat.
5)      Memberikan laporan mengenai cuaca yang ada di daerah lampung kepada BMKG pusat untuk disiarkan secara nasional.
6)      Sebagai penentu penerbangan di bandara raden intan ii branti.

2.3    Pearan BMKG Raden Intan II Secara Sempit.
          Secara sempit BMKG Raden Intan II memiliki peran yang sangat penting bagi proses penerbangan pesawat di Bandara Branti. Dikarenakan lokasinya yang berada di kawasa bandara BMKG Raden Intan II bertugas memberikan laporan mengeai kondisi cuaca yang sangat diperlukan dalam proses penerbangan pesawat.

2.4    Pengaruh dan Peran BMKG dalam proses penerbangan.
         Semua Bandara, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, di dalamnya selalu ada kantor BMG, yang biasa disebut Stasiun Meteorologi Penerbangan, karena setiap penerbangan, baik untuk keperluan take off     maupun landing, ataupun on the route selalu memerlukan informasi meteorologi. Tidak semua unsur-unsur meteorologi diperlukan untuk keperluan penerbangan, hanya unsur-unsur tertentu saja, diantaranya : Arah dan kecepatan angin, Visibility, Cloud ( Per awanan ), Present Weather, Suhu Udara, Tekanan Udara, Suplemantary Element.
          Informasi seperti diatas biasanya di dalam penerbangan disebut dengan QAM atau Weather Report. Informasi tersebut di berikan oleh seorang pengamat atau observer kepada ATC (Air Traffic Controller) setiap 1/2 jam sekali atau tergantung membaik atau memburuknya cuaca. Setelah pengamat atau observer memberikan data QAM tersebut kepada Air Traffic Controller (ATC) , baru ATC menyampaikan informasi cuaca tersebut kepada Pilot, yang akan digunakan untuk keperluan take off, landing ataupun on the route.

        Berikut penjelasan mengenai kegunaan unsur-unsur cuaca tersebut untuk penerbangan :

1) ANGIN
        Angin yang dilaporkan adalah arah dan kecepatan angin pada waktu pengamatan, satuan arah angin adalah derajat sedangkan kecepatan dalam knot ( 1 knot = 1.8 km/jam ).
Arah dan kecepatan angin ini diperlukan untuk take off dan landing.

2) VISIBILITY
        Visibility adalah jarak pandang mendatar, maksudnya jarak pandang terjauh yang bisa dilihat oleh pengamat tanpa ada halangan apapun. Visibility ini diperlukan terutama untuk keperluan landing, karena pilot harus bisa melihat landasan dari atas apabila pesawat akan landing, jika jarak pandang buruk/jelek,maka biasanya pilot tidak berani landing, maka pesawat berputar-putar di atas, atau balik ke bandara semula atau mencari bandara alternatif lain yang terdekat. Jika sekiranya cuaca yang menyebabkan jarak pandang jelek hanya sebentar maka pesawat akan berputar-putar di sekitar bandara sambil menunggu visibility normal kembali.

3) AWAN ATAU CLOUD
          Awan yang dimaksud disini adalah keadaan perawanan pada saat pengamatan. Ada awan-awan tertentu yang sangat berbahaya bagi penerbangan, diantaranya adalah awan cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol bergulung-gulung, dan awan cumulonimbus (Cb) yang bentuknya sama seperti awan cumulus, hanyawarnanya biru kehitaman dan menjulang keatas. Awan Cb lebih berbahaya dari pada awan Cu, karena awan Cb banyak mengandung muatan Iistrik positif (+) terutama pada puncak awan yang banyak mengandung kristal es,dan muatan negatif (-) pada dasar awan. Pembentukan awan Cu dan Cb biasanya disertai dengan terjadinya petir. Petir atau Thunderstorm inilah yang paling ditakuti oleh penerbang baik pada saat take off, landing maupun on the route.
         Aktivitas awan Cb dapat mengakibatkan terganggunya gerakan pesawat. Aktivitas tersebut berupa angin haluan yang akan mendorong pesawat naik, namun pada ketinggian tertentu pesawat didorong lebih kuat untuk turun kembali, kemudian ditiup oleh angin buritan (tail wind) sehingga pesawat akan kehilangan daya angkat dan akhirnya pesawat tak terkendali.

4) PRESENT WEATHER
         Present weather adalah keadaan cuaca pada saat pengamatan. Maksudnya, apakah pada saat pengamatan sedang terjadi hujan atau guntur, atau haze yang menyebabkan cuaca buruk dan jarak pandang berkurang, atau pada sa at pengamatan cuaca cerah, sehingga pesawat bisa take off maupun landing.

5) SUHU UDARA
        Suhu udara yang dimaksud juga suhu udara pada waktu pengamatan di bandara tersebut. Suhu ini terutama diperlukan untuk keperluan start engine yaitu pada saat akan take off.

6) TEKANAN UDARA
        Tekanan udara yang dipakai untuk keperluan penerbangan ada dua macam yaitu tekanan udara di bandara tersebut dan tekanan udara diatas permukaan laut.
          Perlu diketahui bahwa tekanan udara yang dibaca pada alat pencatat tekanan udara yaitu barometer, masih harus dikoreksi dengan rumus tertentu, sehingga baru bisa menghasilkan data “matang” yang bisa dipakai untuk keperluan penerbangan. Pembacaan ini harus sangat teliti, karena selisih pembacaan 1 (satu) milibar saja akan menimbulkan selisih ketinggian sebesar 10 (sepuluh) meter. Jadi jika terdapat kesalahan 1 (satu) milibar saja yang diset pada pesawat, akan bisa menimbulkan kecelakaan. Jika pembacaan tekanan lebih tinggi satu milibar dari tekanan yang sebenarnya, dan kesalahan pembacaan tersebut diset pada pesawat, maka pesawat yang seharusnya belum menyentuh landasan, karena kesalahan pemba­caan tekanan tersebut, menjadi sudah menyentuh landasan, akibatnya pesawat akan terbanting. Demikian juga sebaliknya, Jika pembacaan selisih ( kurang ) satu milibar, dan tekanan yang salah terse but di set ke pesawat, maka pesawat yang seharusnya sudah mencapai landasan, ternyata belum sampai.


2.5    Peralatan yang digunakan di BMKG Raden Intan II


1)      Ruang Radar yaitu suatu pengendali radar cuaca yang berfungsi untuk:
·         Memperkirakan cuaca dengan cara mencari data-data tentang cuaca setiap jamnya.
·         Communication yaitu sebagai alat pertukaran data-data dari BMKG Raden Intan II ke BMKG nasional maupun BMKG daerah lain.
2)      Taman Alat
Yaitu suatu tempat yang berada di luar gedung BMKG Raden Intan II yang digunakan sebagai tempat meletakkan alat-alat peneliti dan radar-radar cuaca sebagai berikut:
·         Panci penguapan, adalah suatu yang berbentuk seperti panci yang digunakan untuk mengukur tingkat penguapan air.
·         HILMAN, yaitu sebuah alat berbentuk tabung yang digunakan untuk mengukur debit air hujan yang turun.
·         Camebel Struck/ Termohegograf
·         Perheliometer, adalah alat yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari



BAB III

KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP



3.1 Kesimpulan

            Dari penjelsan masalah diatas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa BMKG memilika peran yang sangat penting dalam proses penerbangan pesawat. Karena keselamatan penerbangan udara sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Dan dalam hal ini BMKG lah yang memberikan informasi-informasi mengenai keadaan cuaca tersebut.
Perkembangan cuaca di bandara dan sekitarnya sangat diperlukan untuk ” take off dan landing” pesawat udara, sehingga baik pengamat cuaca maupun petugas menara pengawas harus selalu berhubungan.
Adapun unsur cuaca yang sangat perpengaruh terhadap take off adalah suhu udara, arah dan kecepatan angin, dan tekanan udara. Sedangkan untuk landing yang sangat diperlukan adalah tinggi awan, penglihatan mendatar, tekanan udara dan kondisi cuaca terkini.


3.2 Saran
          Setelah penulis melakukan pengamatan di BMKG Raden Intan II Branti, kini penulis telah mengetahui manfaat dan kegunaan BMKG Branti dengan lebih mendalam. Setelah mengetahui bahwa BMKG Branti mempunyai manfaat yang amat penting bagi masyarakat maka penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:
a)      Hendaknya BMKG Raden Intan II dapat lebih mengembangkan diri supaya dapat memberikat pelayanan yang lebih baik untuk setiap lapisan masyarakat.
b)      Sebagai pusat pengamatan cuaca yang sangat diperlukan dalam proses penerbangan pesawat terbang, hendaknya BMKG Branti lebih meningkatkan kualitas kerjanya guna mengurangi terjadinya kecelakaan dalam transportasi udara.
c)      Hendaknya para petugas yang bekerja di BMKG Raden INtan II adalah orang-orang yang sudah ahli di bidangnya agar supaya tidak terjadi kesalahan dalam proses pengamatan cuaca.

3.3    Penutup
            Syukur Alhamdulillah, penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis dapat merampungkan paper yang berjudul “Peran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geifisika dalam Proses Penerbangan Pesawat di Bandara Raden Intan Branti” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan paper ini. Terutama kepada Mr.Jhon Kenedi selaku pembimbing dalam pembuatan paper ini. Akhirnya, penulis hanya bias berharap mudah-mudahan paper ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi penulia sendiri.




DAFTAR PUSTAKA

Yunus S. Swarinoto, Maria Widiastuti, 2002. Uji Statistika Terhadap Persamaan Eksperimental Untuk Menghitung Nilai Suhu Udara Permukaan Rata-Rata Harian. Jakarta. Balai Pustaka

Soejitno, 1976. Dasar-Dasar Pengamatan Meteorologi Permukaan. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Grafika Pustaka

Soejono. 1976. Pokok-Pokok Pengolahan Data Klimatologi. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.

Sumber Internet; Http//wikipedia.or



BIODATA PENULIS


           
Nama                                       : TARMIZI TAHER
Alamat                                     : Ds. Rejo Mulyo, Kec. Abung Timur,
                                                   Kab. Lampung Utara
Tempat Tanggal Lahir             : Rejo Mulyo, 29 Maret 1993
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Hobby                                    : Membaca
Pendidikan                              : SD Negri 1 Rejo Mulyo
                                                  SMPN 2 Abung Semuli
                                                  MAN 1 Metro (masih ditempuh)
Orang Tua
            Ayah                           : Wahyadi
            Ibu                             : Tugiyem
Pekerjaan Orang Tua
            Ayah                          : Tani
            Ibu                            : Tani
Alamat orang tua                    : Ds. Rejo Mulyo, Kec. Abung Timur
                                                  Kab. Lampung Utara.











1 komentar to PAPER

  1. says:

    Unknown MAN 1 METRO nya mana gan?

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.