PERAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
DALAM PROSES PENERBANGAN PESAWAT
DI BANDARA RADEN INTAN II
BRANTI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada Moda transportasi, transportasi udara
merupakan moda yang sangat bergantung pada keadaan cuaca, baik waktu tinggal
landas/lepas landas ataupun pada waktu pesawat di udara. Kecelakaan pada
pesawat udara dapat disebabkan oleh tehnis, kesalahan manusia, maupun faktor
cuaca. Hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan adanya koordinasi dari
berbagai Instansi yang terkait.
Seperti alasan cuaca buruk, Instansi yang berwenang memberikan informasi adalah Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG ). Setiap setengah jam sekali atau tergantung dari membaik dan memburuknya keadaan cuaca, BMG memberikan informasi cuaca atau yang lebih dikenal dengan Weather Report kepada Air Traffic Controller atau Pengatur Lalu Lintas Udara, yang kemudian diteruskan kepada Penerbang. Selanjutnya Penerbang yang akan memanfaatkan data-data unsur cuaca tersebut.
Berdasarkan Keputusan
Presiden RI NO. 46 dan NO 48 tahun 2002, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) bertugas membantu pemerintah
dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang Meteorologi, Iklim, Kualitas
Udara dan Geofisika, seperti proses penerbangan pesawat .
Stasiun Meteorologi Klas II Radin Inten II Bandar Lampung, yang ditunjuk sebagai koordinator Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Propinsi Lampung merupakan pelaksana teknis yang terdiri dari Stasiun Meteorologi Penerbangan, Stasiun Meteorologi Maritim, Stasiun Klimatologi dan Stasiun Geofisika.
Sesuai dengan namanya Stasiun Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung, selain sebagai stasiun koordinator BMG Propinsi Lampung juga bertugas sebagai Stasiun Meteorologi Penerbangan, yang salah satunya bertugas memberikan pelayanan penerbangan.
Stasiun Meteorologi Klas II Radin Inten II Bandar Lampung, yang ditunjuk sebagai koordinator Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Propinsi Lampung merupakan pelaksana teknis yang terdiri dari Stasiun Meteorologi Penerbangan, Stasiun Meteorologi Maritim, Stasiun Klimatologi dan Stasiun Geofisika.
Sesuai dengan namanya Stasiun Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung, selain sebagai stasiun koordinator BMG Propinsi Lampung juga bertugas sebagai Stasiun Meteorologi Penerbangan, yang salah satunya bertugas memberikan pelayanan penerbangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan
masalah-masalah yang akan di bahas dalam paper sebagai berikut:
1.
Fungsi tugas dan peran serta
BMKG Raden Itan II dalam proses penerbangan pesawat di bandara Branti.
2.
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di BMKG Raden Intan II
3.
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses penerbangan.
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui sejauh mana
peran serta Badan Meteorologi dan Geofisika dalam proses penerbangan pesawat
terbang
2.
Agar pembaca dapat mengenal
secara lebih dekat hal-hal yang dijadikan objek kajian Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
3.
Agar pembaca mengetahui
unsure-unsur cuaca yang mempengaruhi proses penerbangan.
1.4 Metode Penelitian
Penelitian yang yang penulis lakukan
menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1.
Observasi
Yaitu penulis melakukan kunjungan dan melihat secara langsung Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Raden Intan II, yang beralamatkan di
jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara, Km 28 Branti, Kabupaen Natar.
2.
Interview
Yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan petugas pengelola
BMKG Lampung.
3.
Study Pustaka
Yaitu penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber tertulis
seperti buku-buku penunjang dan sumber-sumber dari internet.
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Hari/tanggal : Sabtu/22 januari 2011
Waktu :
Pukul 08.00 s/d selesai
Tempat :
BMKG Raden Intan II Lampung
BAB II
ANALISIS MASALAH DAN
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat Bedirinya
BMKG
Sejarah pengamatan
meteoroli dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 yang diawali
dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen. Seorang
kepala rumah sakit di Bogor. Pada tanggal 21 Juli 1947 jawatan Meteorologi dan
geo fisika diambil alih oleh pemerintah Belanda dan namanya diganti
Meteorogisch en Geofisch Dient. Sementara itu ada juga jawatan Meteorologi dan
Geofisika yang dipertahankan oleh pemerintah Republik Indonesia. Kedudukan
instansi tersebut terletak di jalan Gondangdia Jakarta.
Pada tahun 1949,
setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia dari Belanda
meteorogisch en geofisch dient diubah menjadi jawatan meterologi dan geofisika
dibwah departemen perhubungan dan pekerjaan umum. Selanjutnnya secara resmi
pada tahun 1950 Indonesia dalam anggota meteorogi dunia (world Meteorological
Orgaization) dan kepala jawatannya menjdi Permanent Representative of Indonesia
with WMO. Pada tahun 1965 namanya dirubah menjadi Direktorat Meteorologi dan
Geofisika, akan tetapi kedudukannya dibawah naungan departemen Perhubungan
Udara.
Pada tahun 2002 dengan
keputusan Presiden Republik Indonesia No.46 dan 48 tahun 2002. Struktur
Organisasinya di ubah menjadi lembanga pemerintshsn Non departemen (LPMD)
dengan nama tetap Badan Meteoroli (BMG). Terakhir, melalui peraturan prsiden
no.61 Tahun 2008 nama BMG diubah menjadi BMKG yaitu Badan Meterologi
Klimatologi Dan Geofisika. Dengan status tetap sebagai lembaga pemerintah non
departemen. Dan kemudian disahkan pada tanggal 1 oktober 2009.
2.2 Peran BMKG Raden Intan II secara Luas
Keberadaan BMKG Raden
Intan II secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)
Melaksanakan penelitian,
pengkajian dan pembangunan di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
2)
Melakukan pendidikan pelatihan
keahlian dan management pemerintahan di bidang meteorology klimatologi dan
geofisika.
3)
Melaksanakan pendidikan
professional di bidang meteorology klimatologi dan geofisika.
4)
Melakukan penelitian tentang
keadaan-keadaan alam yang berguna dan bermanfaat bagi seluruh lapisah
masyarakat.
5)
Memberikan laporan mengenai
cuaca yang ada di daerah lampung kepada BMKG pusat untuk disiarkan secara
nasional.
6)
Sebagai penentu penerbangan di
bandara raden intan ii branti.
2.3 Pearan BMKG Raden Intan II
Secara Sempit.
Secara sempit BMKG
Raden Intan II memiliki peran yang sangat penting bagi proses penerbangan
pesawat di Bandara Branti. Dikarenakan lokasinya yang berada di kawasa bandara
BMKG Raden Intan II bertugas memberikan laporan mengeai kondisi cuaca yang
sangat diperlukan dalam proses penerbangan pesawat.
2.4
Pengaruh dan Peran BMKG dalam proses penerbangan.
Semua Bandara, baik
di Indonesia maupun di seluruh dunia, di dalamnya selalu ada kantor BMG, yang
biasa disebut Stasiun Meteorologi Penerbangan, karena setiap penerbangan, baik
untuk keperluan take off maupun
landing, ataupun on the route selalu memerlukan informasi meteorologi. Tidak
semua unsur-unsur meteorologi diperlukan untuk keperluan penerbangan, hanya
unsur-unsur tertentu saja, diantaranya : Arah dan kecepatan angin, Visibility,
Cloud ( Per awanan ), Present Weather, Suhu Udara, Tekanan Udara, Suplemantary
Element.
Informasi seperti diatas biasanya di dalam penerbangan disebut dengan QAM atau Weather Report. Informasi tersebut di berikan oleh seorang pengamat atau observer kepada ATC (Air Traffic Controller) setiap 1/2 jam sekali atau tergantung membaik atau memburuknya cuaca. Setelah pengamat atau observer memberikan data QAM tersebut kepada Air Traffic Controller (ATC) , baru ATC menyampaikan informasi cuaca tersebut kepada Pilot, yang akan digunakan untuk keperluan take off, landing ataupun on the route.
Berikut penjelasan mengenai kegunaan unsur-unsur cuaca tersebut untuk penerbangan :
Informasi seperti diatas biasanya di dalam penerbangan disebut dengan QAM atau Weather Report. Informasi tersebut di berikan oleh seorang pengamat atau observer kepada ATC (Air Traffic Controller) setiap 1/2 jam sekali atau tergantung membaik atau memburuknya cuaca. Setelah pengamat atau observer memberikan data QAM tersebut kepada Air Traffic Controller (ATC) , baru ATC menyampaikan informasi cuaca tersebut kepada Pilot, yang akan digunakan untuk keperluan take off, landing ataupun on the route.
Berikut penjelasan mengenai kegunaan unsur-unsur cuaca tersebut untuk penerbangan :
1) ANGIN
Angin yang dilaporkan adalah arah dan kecepatan angin pada waktu pengamatan, satuan arah angin adalah derajat sedangkan kecepatan dalam knot ( 1 knot = 1.8 km/jam ).
Arah dan kecepatan angin ini diperlukan untuk take off dan landing.
2) VISIBILITY
Visibility adalah jarak pandang mendatar, maksudnya jarak pandang terjauh yang bisa dilihat oleh pengamat tanpa ada halangan apapun. Visibility ini diperlukan terutama untuk keperluan landing, karena pilot harus bisa melihat landasan dari atas apabila pesawat akan landing, jika jarak pandang buruk/jelek,maka biasanya pilot tidak berani landing, maka pesawat berputar-putar di atas, atau balik ke bandara semula atau mencari bandara alternatif lain yang terdekat. Jika sekiranya cuaca yang menyebabkan jarak pandang jelek hanya sebentar maka pesawat akan berputar-putar di sekitar bandara sambil menunggu visibility normal kembali.
3) AWAN ATAU CLOUD
Awan yang dimaksud disini adalah keadaan perawanan pada saat pengamatan. Ada awan-awan tertentu yang sangat berbahaya bagi penerbangan, diantaranya adalah awan cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol bergulung-gulung, dan awan cumulonimbus (Cb) yang bentuknya sama seperti awan cumulus, hanyawarnanya biru kehitaman dan menjulang keatas. Awan Cb lebih berbahaya dari pada awan Cu, karena awan Cb banyak mengandung muatan Iistrik positif (+) terutama pada puncak awan yang banyak mengandung kristal es,dan muatan negatif (-) pada dasar awan. Pembentukan awan Cu dan Cb biasanya disertai dengan terjadinya petir. Petir atau Thunderstorm inilah yang paling ditakuti oleh penerbang baik pada saat take off, landing maupun on the route.
Aktivitas awan Cb dapat mengakibatkan terganggunya gerakan pesawat. Aktivitas tersebut berupa angin haluan yang akan mendorong pesawat naik, namun pada ketinggian tertentu pesawat didorong lebih kuat untuk turun kembali, kemudian ditiup oleh angin buritan (tail wind) sehingga pesawat akan kehilangan daya angkat dan akhirnya pesawat tak terkendali.
4) PRESENT WEATHER
Present weather adalah keadaan cuaca pada saat pengamatan. Maksudnya, apakah pada saat pengamatan sedang terjadi hujan atau guntur, atau haze yang menyebabkan cuaca buruk dan jarak pandang berkurang, atau pada sa at pengamatan cuaca cerah, sehingga pesawat bisa take off maupun landing.
5) SUHU UDARA
Suhu udara yang dimaksud juga suhu udara pada waktu pengamatan di bandara tersebut. Suhu ini terutama diperlukan untuk keperluan start engine yaitu pada saat akan take off.
6) TEKANAN UDARA
Tekanan udara yang dipakai untuk keperluan penerbangan ada dua macam yaitu tekanan udara di bandara tersebut dan tekanan udara diatas permukaan laut.
Perlu diketahui bahwa tekanan udara yang dibaca pada alat pencatat tekanan udara yaitu barometer, masih harus dikoreksi dengan rumus tertentu, sehingga baru bisa menghasilkan data “matang” yang bisa dipakai untuk keperluan penerbangan. Pembacaan ini harus sangat teliti, karena selisih pembacaan 1 (satu) milibar saja akan menimbulkan selisih ketinggian sebesar 10 (sepuluh) meter. Jadi jika terdapat kesalahan 1 (satu) milibar saja yang diset pada pesawat, akan bisa menimbulkan kecelakaan. Jika pembacaan tekanan lebih tinggi satu milibar dari tekanan yang sebenarnya, dan kesalahan pembacaan tersebut diset pada pesawat, maka pesawat yang seharusnya belum menyentuh landasan, karena kesalahan pembacaan tekanan tersebut, menjadi sudah menyentuh landasan, akibatnya pesawat akan terbanting. Demikian juga sebaliknya, Jika pembacaan selisih ( kurang ) satu milibar, dan tekanan yang salah terse but di set ke pesawat, maka pesawat yang seharusnya sudah mencapai landasan, ternyata belum sampai.
2.5 Peralatan yang digunakan
di BMKG Raden Intan II
1)
Ruang Radar yaitu suatu
pengendali radar cuaca yang berfungsi untuk:
·
Memperkirakan cuaca dengan cara
mencari data-data tentang cuaca setiap jamnya.
·
Communication yaitu sebagai
alat pertukaran data-data dari BMKG Raden Intan II ke BMKG nasional maupun BMKG
daerah lain.
2)
Taman Alat
Yaitu suatu tempat yang berada di luar gedung BMKG Raden Intan II
yang digunakan sebagai tempat meletakkan alat-alat peneliti dan radar-radar
cuaca sebagai berikut:
·
Panci penguapan, adalah suatu
yang berbentuk seperti panci yang digunakan untuk mengukur tingkat penguapan
air.
·
HILMAN, yaitu sebuah alat
berbentuk tabung yang digunakan untuk mengukur debit air hujan yang turun.
·
Camebel Struck/ Termohegograf
·
Perheliometer, adalah alat yang
digunakan untuk mengukur radiasi matahari
BAB III
KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
penjelsan masalah diatas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa BMKG
memilika peran yang sangat penting dalam proses penerbangan pesawat. Karena
keselamatan penerbangan udara sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Dan dalam
hal ini BMKG lah yang memberikan informasi-informasi mengenai keadaan cuaca
tersebut.
Perkembangan cuaca
di bandara dan sekitarnya sangat diperlukan untuk ” take off dan landing”
pesawat udara, sehingga baik pengamat cuaca maupun petugas menara pengawas
harus selalu berhubungan.
Adapun unsur cuaca yang sangat perpengaruh terhadap take off adalah suhu udara, arah dan kecepatan angin, dan tekanan udara. Sedangkan untuk landing yang sangat diperlukan adalah tinggi awan, penglihatan mendatar, tekanan udara dan kondisi cuaca terkini.
Adapun unsur cuaca yang sangat perpengaruh terhadap take off adalah suhu udara, arah dan kecepatan angin, dan tekanan udara. Sedangkan untuk landing yang sangat diperlukan adalah tinggi awan, penglihatan mendatar, tekanan udara dan kondisi cuaca terkini.
3.2 Saran
Setelah penulis melakukan pengamatan di BMKG
Raden Intan II Branti, kini penulis telah mengetahui manfaat dan kegunaan BMKG
Branti dengan lebih mendalam. Setelah mengetahui bahwa BMKG Branti mempunyai
manfaat yang amat penting bagi masyarakat maka penulis ingin memberikan saran
sebagai berikut:
a)
Hendaknya BMKG Raden Intan II
dapat lebih mengembangkan diri supaya dapat memberikat pelayanan yang lebih
baik untuk setiap lapisan masyarakat.
b)
Sebagai pusat pengamatan cuaca
yang sangat diperlukan dalam proses penerbangan pesawat terbang, hendaknya BMKG
Branti lebih meningkatkan kualitas kerjanya guna mengurangi terjadinya
kecelakaan dalam transportasi udara.
c)
Hendaknya para petugas yang
bekerja di BMKG Raden INtan II adalah orang-orang yang sudah ahli di bidangnya
agar supaya tidak terjadi kesalahan dalam proses pengamatan cuaca.
3.3 Penutup
Syukur
Alhamdulillah, penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada penulis dapat merampungkan paper yang berjudul “Peran Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geifisika dalam Proses Penerbangan Pesawat di
Bandara Raden Intan Branti” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan paper ini. Terutama kepada Mr.Jhon
Kenedi selaku pembimbing dalam pembuatan paper ini. Akhirnya, penulis hanya
bias berharap mudah-mudahan paper ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama
bagi penulia sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus S.
Swarinoto, Maria Widiastuti, 2002. Uji
Statistika Terhadap Persamaan Eksperimental Untuk Menghitung Nilai Suhu Udara
Permukaan Rata-Rata Harian. Jakarta. Balai Pustaka
Soejitno, 1976. Dasar-Dasar Pengamatan Meteorologi Permukaan. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Grafika Pustaka
Soejono. 1976. Pokok-Pokok Pengolahan Data Klimatologi. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Soejitno, 1976. Dasar-Dasar Pengamatan Meteorologi Permukaan. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Grafika Pustaka
Soejono. 1976. Pokok-Pokok Pengolahan Data Klimatologi. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Sumber Internet; Http//wikipedia.or
BIODATA PENULIS
Nama : TARMIZI
TAHER
Alamat :
Ds. Rejo Mulyo, Kec. Abung Timur,
Kab. Lampung Utara
Tempat Tanggal
Lahir : Rejo Mulyo, 29 Maret
1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hobby : Membaca
Pendidikan : SD Negri 1 Rejo
Mulyo
SMPN 2 Abung Semuli
MAN 1 Metro (masih ditempuh)
Orang Tua
Ayah : Wahyadi
Ibu :
Tugiyem
Pekerjaan Orang
Tua
Ayah :
Tani
Ibu :
Tani
Alamat orang tua : Ds. Rejo Mulyo, Kec. Abung
Timur
Kab. Lampung Utara.
Unknown MAN 1 METRO nya mana gan?