MODEL MOLEKUL

Posted by Unknown On Jumat, 27 April 2012 0 komentar
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
I   . Nomor Percobaan   : I
II . Nama Percobaan      : Model Molekul
III. Tujuan Percobaan    :
  1. 1.      Mengambarkan bentuk ruang molekul senyawa-senyawa hidrokarbon alifatik dan aromatik
  1. 2.      Menggambarkan bentuk isomer optik molekul-molekul senyawa organik.
  1. 3.      Menggambarkan bentuk-bentuk gugus fungsi.
  1. 4.      Menggambarkan bentuk molekul heterosiklik.
IV. Dasar Teori
       Bentuk molekul merupakn konsep dasar dalam kimia organik. Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya sangat penting dalam menentukan sifat  fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut.
       Bentuk geometri tertentu yang dimiliki  molekul suatu senyawa kovalen atau ion poliatom merupakan akibat dari pembenntukan ikatan kovalen melalui timpang tindih dua orbotal atom yang mempunyai arah tertentu di dalam ruang.
       Ikatan kovalen merupakan ikatan yang  terjadi jika ada pemasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Adapun sifat-sifat atom yang membentuk ikatan kovalen adalah sebagai berikut : terbentuk diantara dua atom yang sama-sama menangkap elektron, setelah berikatan tiap atom harus dikelilingi oleh dua atau delapan elektron.
       Ikatan kovalen terbagi atas ikatan kovalen koordinasi yakni ikatan kovalen dengan pasangan elektron yang digunakan secara bersama-sama yang hanya berasal dari salah satu atom, ikatan kovalen berdasarkan kepolarannya yakni ikatan polar yakni ikatan yang terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama dan tertarik lebih kuat pada salah satu atom yang berikatan, kemudian ikatan non polaryang terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama yang sama kuat kesemua atom yang berikatan. Ikatan kovalen pun terbagi menjadi ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Dimana ikatan rangkap terbagi lagi menjadi ikatan rangkap dua dan rangkap tiga.
       Ikatan pada molekul selalu berbeda-beda untuk setiap senyawa. Baik itu pada senyawa alkana, alkena, alkuna, aromatik, siklik, dan alifatik. Selain ikatan, perbedaan pun akan terlihat pada rumus molekul, rumus bangun, sifat fisik dan sifat kimia pada masing-masing senyawa.
       Bentuk molekul atau ion poliatom menyatakan bagaimana atom-atom pembentuk molekul tersusun dalam ruang yang nantinya dapat mempengaruhi sifat fisika senyawa atau ion poliatom tersebut. Sedangkan untuk sifat kimia senyawanya ditentukan oleh ikatan antar atom dalam molekul senyawa bersangkutan.
       Polaritas molekul yang mempengaruhi sifat fisika senyawanya, antara lain seperti titik didih dan titik leleh karena ternyata titik didih dan titik leleh ini sangat mempengaruhi bentuk molekul yang bersangkutan.
       Pada setiap molekul bentuk geometri dasar, tolakan antar pasangan elektron adalah minimum. Misalnya, bila pada atom pusat suatu molekul terdapat dua pasang elektron yang mengadakan ikatan, maka tolakan minimum akan tercapai, sehingga semua atom yang berikatan terletak pada garis lurus. Jadi sudut ikatannya adalah  dan molekulnya berbentuk linier. Demikian pula bila pada atom pusat terdapat tiga pasang elektron ikatan, maka tolakan antar ketiga pasangan elektron tersebut menjadi minimum, sehingga bila ketiganya saling bertemu maka akan membentuk sudut . Begitu halnya juga dapat berlaku bagi atom pusat yang memiliki empat, lima, dan enam pasangan elektron ikatan.
       Adalah merupakan suatu hal yang tidak mudah apabila kita harus menentukan bentuk molekul setiap senyawa kovalen. Sebagaimana yang pernah dilakukan untuk menentukan bentuk molekul.
       Dengan mengetahui struktur lewis suatu molekul atau ion poliatom, dimana ion poliatom atau bentuk molekul yang  bersangkutan dapat diramalkan melalui teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi atau lebih dikenal dengan teori VSEPR ( Valence Shell Electron Pair Repulsion).
       Menurut teori ini, untuk memperoleh molekul atau ion poliatom yang stabil pasangan-pasangan elektron pada kulit valensi atom pusat harus tersusun sedemikian rupa sehingga terpisah sejauh mungkin antara atom yang satu dengan atom yang lain agar tolakkan yang didapat yakni tolakan yang minimum. (Nuraini Syariffudin. Ikatan Molekul. Hal : 5.4)
       Unntuk molekul datar dapat digambar menggunakan sudut  sedangkan untuk molekul datar segitiga menggunakan sudut . Saat memandang bentuk molekul dapat diperoleh pandangan lain yang menunjukkan bagaimana semua atom berada pada satu bidang datar. Struktur dasat molekul dapat berupa tetrahedron dengan sudut. Sedangkan untuk biramida trigonal atau molekul dwilimas segitiga mempunyai sudut siku-siku atau , begitu juga dengan molekul oktahedral. Jika kita terapkan teori diatas pada molekul , maka yang berperan sebagai atom pusat yakni Be karena Be dapat mengikat dua pasang elektron yang ada. Tolak-menolak yang terjadi antara kedua pasang elektron tersebut mencapai minimum apabila keduanya berada dalam arah yang berlawanan. Pada molekul  terdapat dua atom Cl yang masing-masing berikatan dengan atom Be melalui kedua pasangan elektron terssebut. Ini berarti, bahwa molekul  hana merupakan linier, yang memang sesuai dengan temuan melalui eksperimen (sama dengan cara menemukan bentuk molekul ).
       Untuk contoh linier yang lain, dapat diambil contoh molekul  yang rumus molekulnya mirip dengan .
       Kedua pasang elektron pada ikatan rangkap harus terdapat dalam daerah kulit valensi atom pusat. Sehingga ikatan rangkap pun berprilaku sangat mirip dengan ikatan tunggal. Kedua ikatan rangkap pada  akan menempatkan diri pada sisi yang berlawanan, semua ini terjadi agar tolak-menolaknya menjadi minimum. Hal ini dikarenakan kedua atom O terikat pada atom C melalui kedua ikatan rangkap tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa molekul  merupakan salah satu molekul linier.
       Bila teori VSEPR ini diterapkan pada molekul yang atom pusatnya memiliki dua, tiga, empat, lima, bahkan enam pasang elektron pada kulit valensinya, maka diperoleh bentuk-bentuk molekul linier, segitiga datar, tetrahidral, serta molekul dwilimas segitiga.
Bagaimana dengan bentuk molekul ?
       Pada atom pusat S terdapat tiga kelompok elektron yaitu dua kelompok yang masing-masing terdiri dari satu pasang elektron dan satu kelompok lagi terdiri dari dua pasang elektron atau mempunnyai ikatan rangkap. Dimana ikatan rangggkap mempunyai prilaku yang sama dengan ikatan tunggal. Tolak-menolak antar pasangan elektron akan mencapai minimum apabila kelompok elektron berada pada titik-titik sudut segitiga datar dengan S sebagai pusatnya.
       Seperti pada bentuk molekul , kedua atom O terikat pada atom S melalui sebuah ikatan rangkap dan sebuah ikatan tunggal. Karena bentuk molekul menyatakan bagaimana atom-atom tersusun dalam ruang, maka bentuk molekul  bukan merupakan bentuk molekul segitiga datar , tetepi juga bukan bentuk linier atau biasanya disebut dengan bentuk V dengan bentuk sudut lebih kecil 180.
       Bila ketiga pasang elektron pada atom pusat tersebut digunakan untuk berikatan dengan atom yang lain, maka akan diperoleh molekul dengan rumus  yang bentuk molekulnya adalah segitiga sama sisi.
       Rumus Lewis sangat berguna untuk mengikuti elektron ikatan. Sedangkan rumus empirik dapat digunakan untuk menggambar jenis atom dan perbandingan numerik dalam suatu molekul. Lain halnya untuk rumus molekul, rumus molekul digunakan untuk menggambar jumlah atom yang nyata dalam molekul dan bukan hanya sebagai perbandingan saja. Rumus struktur dapat menunjukkan struktur dari molekul yaitu muatan dari kaitan atom-atomnya. (Fessenden & Fessenden. Kimia Organik. Hal : 13)
       Hibridisasi merupakan pembastaran atau peleburan orbital-orbital atom dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang setingkat. Hibridisasi sangat mengacu pada penggabungan orbital-orbital atom yang sangat sederhana untuk menghasilkan orbital-orbiatal atau hibrida yang  baru. Orbital hibrida sp adalah satu dari dua orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan satu orbital p. Dan kedua orbital ini akan membentuk sudut 180. Orbital hibridisasi  adalah satu dari tiga orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital identik yang di hasilkan Orbital hibridisasi  adalah satu dari tiga orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan dua orbital p. Sudut yang dibentuk oleh dua orbital jenis ini adalah 120.
       Orbital hibridisasi  adalah satu dari empat sisi orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan tiga orbital p. Sedangkan sudut yang dibentuk yakni sudut tetrahidral yaitu 109,5.
       Orbital hibridisasi adalah satu dari lima orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s, tiga orbital p, dan satu orbital d. Kelima orbital tersebut mengarah kesudut biramida trigonal.
       Serta orbital hibridisasi  adalah satu dari enam orbital yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s, tiga orbital p, serta dua orbital d. Keenam orbital ini mengarah ke sudut-sudut oktahedron beraturan. (Ralph Petrucci. Kimia Dasar.)
       Orbital molekul ikatan mempunyai energi yang lebih rendah dibandingkan dengan energi dari orbital atom yang terpisah, sedangkan orbital molekul anti ikatan mempunyai energi yang lebih tinggi.
       Gagasan dasar yang menyangkut orbital molekul dapat dilakukan dengan menggunakan teori orbital molekul dalam ikatan kimia yang terdiri atas beberapa aturan. Aturan-aturan ini menyangkut orbital molekul tertentu yang terjadi jika orbital atom bergabung dengan cara pelambangan elektron dalam orbital tersebut. Caranya antara lain : jumlah orbital molekul yang dihasilkan sama dengan orbital atom yang bergabung, dari dua orbital atom molekul yang terjadi apabila dua orbital atom menjadi satu yakni molekul yang energinya rendah dan molekul energinya tinggi (orbital anti ikatan), umumnya mencari orbital molekul yang energinya rendah, jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi orbital molekul tertentu adalah dua (prinsip eksklusi Pauli), serta elektron memasuki orbital molekul yang energinya setara atau satu demi satu sebelum berpasangan (aturan Hund).
       Metode ikatan valensi memandang ikatan kovalen sebagi hasil tumpang tindih orbital dari atom-atom yang terikat. Ikatan kovalen memberikan peluang elektron tertinggi (rapatan muatan elektron) di daerah pertumpangtindihan. Beberapa molekul sederhana seperti dapat dijelaskan melalui pertumpang tindihan orbital-orbital s atau orbital p. Tetapi dalam kebanyakkan kasus orbital-orbital atom harus di hibridisasi yaitu orbital-orbital atom harus diganti dengan seperangkat orbital hibrida yang sifatnya bergantung pada jumlah dan jenis orbital atom yang sederhana pembentuknya.  Bentuk geometris molekul ditentukan oleh sebaran ruang dari orbital-orbital yang terlibat dalm pembentukan ikatan atau secara garis besar berkenaan dengan sebaran pasangan elektron dalam teori VSEPR.
       Dua jenis pertumpang tindihan orbital dikemukakan dalam metode ikatan valensi. Salah satu jenis () melibatkan pertumpang tindihan orbital ujung-ujung disepanjang garis penghubung inti-inti atom yang berikatan. Jenis lain () terjadi karena pertumpangtindihan menyamping dari dua orbital p.
       Ikatan kovalen tunggal terdiri dari satu ikatan . Ikatan rangkap dua terdiri atas satu ikatan  dan satu ikatan . Sedangkan ikatan rangkap tiga mempunyai satu ikatan  dan dua ikatan .
       Gugus fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul. Ikatan phi atau suatu atom elektronegatif atau bisa juga atom elektropositif dalam molekul organik dapat menuju kesuatu reaksi kimia yang salah satu dari ini dianggap sebagai gugus fungsi atau bagian dari gugus fungsi.          Senyawa dengan gugus fumgsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama. Sebagai contoh masing-masing senyawa dalam deret berikut ini mengandung gugus hidroksil (-OH). Semua senyawa ini termasuk dalam golongan senyawa yang disebut alkohol dan semuanya mengalami reaksi yang sama.
        mempunyai bentuk molekul tetrahidral, dimana keempat pasang elektron masing-masing membentuk ikatan dengan atom lain, contohnya  mempunyai bentuk piramidal segitiga jika terdapat elektron sunyi, contohnya  yang atom N terdapat pada puncak piramidal dan ketiga atom H pada titik-titik alas segitiga.  mempunyai sepasang elektron sunyi dengan struktur membentuk  V.  mempunyai tiga pasang elektron sunyi dan dua pasang berikatan dengan atom lain membentuk molekul linier.  membentuk bipiramidal trigonal jika kelima pasang elektron berikatan dengan atom lain, dan  membentuk oktahidral jika keenam elektron berikatan dengan atom lain. (Nuraini Syariffudin. Ikatan Molekul. Hal : 5.10)


V  . Prosedur Percobaan

Untuk memperlihatkan interaksi molekul lebih jelas, gunakan pengikat yang pendek.

Setelah selesai merangkai, cobalah untuk memutar ikatan yang ada dengan memegang satu atom dan memutar atom yang lain.

Putarlah pada ikatan C-H atau C-C kemudian dapatkan konformasi yang paling stabil dan yang tidak stabil.

Buatlah konformasi Newmann untuk kedua informasi yang telah didapat.

Buatlah model molekul untuk molekul-molekul yang lain.

Gambarkan model molekul serta rumus molekul, rumus bangun, sifat fisik dan sifat kimia dari masing-masing senyawa.
 

VI. Alat dan Bahan
Satu set model molekul Allya dan Bacon yang terdiri dari:
Bola berwarna
Lambang Atom
Hitam
Karbon (C)
Putih
Hidrogen (H)
Merah
Oksigen (O)
Biru
Nitrogen (N)
Kuning
Belerang (S)
Abu-abu
Brom (Br)


Pengikat Berwarna
Lambang Ikatan
Putih
Ikatan tunggal (ikatan model pengisi ruang)
Abu-abu pendek
Ikatan tunggal (ikatan antar atom karbon)
Abu-abu panjang
Ikatan ganda

 
VII. Pertnyaan  Prapraktek.
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon aromatic dan hidrokarbon alifatik?
Jawab :
Hidrokarbon aromatik,merupakan hidrokarbon yang rantainya mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil. Sedangkan
Hidrokarbon alifatik merupakan hidrokarbon yang memiliki rantai lurus, rantai bercabang atau rantai melingkar.
2.Apa yang dimaksud dengan isomer optic,isomer molekul dan isomer geometri?
Jawab :
Isomer optic ialah SOMER OPTIK Ciri suatu senyawa yang mempunyai isomer optik yaitu mempunyai atom C asimetris/ atom C kiral yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda. C kiral
Isomer struktur ialah  isomer yang disebabkan perbedaan ikatan antar unsur-unsur penyusunnya sehingga mempunyai bentuk yang berbeda.
Isomer geometri ialah  sebuah bentuk stereoisomerisme yang menjelaskan orientasi gugus-gugus fungsi dalam sebuah molekul. Secara umum, isomer seperti ini mempunyai ikatan rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini juga muncul dikarenakan struktur cincin molekul yang menyebabkan perputaran ikatan sangat terbatas.
3.Jelaskan mengenai teori hibridisasi!
Jawab:
Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi.

VIII. SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Akana
Sifat Fisika : merupaka senyawa non polar, semakin banyak jumlah atom C, maka
          titik didih semakin tinggi.
Siaft Kimia : dapat mengalami reaksi substitusi, dapat menglami reaksi eliminasi.

Alkena
Sifat Fisika : merupakan senyawa non polar, semakin banyak jumlah atom C, maka
          titik didih semakin tinggi, ikatan rangkap menurunkan titik lelehnya.
Sifat Kimia : dapat mengalami reaksi adisi dan polimerisasi.

Alkuna
Sifat Fisika : merupakan senyawa non polar, semakin banyak jumlah atom C, maka
          titik didih semakin tinggi, ikatan rangkap menurunkan titik lelehnya.
Sifat Kimia : kurang reaktif dibandingkan alkana pada suhu yang sama, dapat
          mengalami reaksi adisi.



IX. PEMBAHASAN
Model molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam ruang atau secara tiga dimensi. Molekul merupakan zat yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur-unsur yang sama ataupun dari unsur-unsur yang berbeda. Molekul-molekul membentuk senyawa. Dalam percobaan ini molekul-molekul senyawa yang ditampilkan dengan model molekul terdiri dari senyawa hidrokarbon alifatik rantai tunggal, rangkap dua, rangkap tiga, senyawa hidrokarbon siklik, aromatik, dan senyawa-senyawa gugus fungsi.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbon-karbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka disebut alkana. Atom-atom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam. Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atom-atomnya tertata dalam ruang secara berbeda.
Ikatan karbon-karbon dalam senyawa hidrokarbon juga ada yang tersusun tidak hanya atas ikatan sigma, namun juga tersusun atas ikatan phi. Senyawa ini disebut alkena. Ikatan sigma pada senyawa alkena tidak dapat dijadikan sumbu rotasi seperti ikatan sigma pada senyawa alkana, tanpa harus mematahkan ikatan phi-nya. Energi yang dibutuhkan ikatan phi untuk putus biasanya tidak tersedia. Karena keteggran ikatan inilah terbentuk isomer-isomer geometri. Dalam percobaan ini, beberapa senyawa alkena dibuat model molekulnya. Namun, isomer-isomer geometrinya tidak ikut dibuat.
Ikatan karbon-karbon juga dapat terdiri dari ikatan rangkap tiga. Molekul senyawa alkuna berbentuk imear. Hal ini membuat senyawa ini tidak memiliki isomer geometris. Atom karbon pada senyawa alkuna berhibridisasi sp. Dari hal ini, dapat diketahui karakterisasi s pada senyawa ini. Alkuna memiliki karakter s sebesar ½. Karena orbital sp lebih memiliki karakter s, maka elektron-elektron dalam orbital ini lebih dekat ke inti karbon daripada elektron-elektron sp² dan sp³. Jadi, dalam suatu alkuna, karbon sp lebih elektronegatif daripada kebanyakan atom karbon lain. Jadi, suatu ikatan C-H alkunil lebih polar daripad aikatan C-H alkena dan alkena.
Polaritas ikatan karbon alkunil-hidrogen mengakibatkan suatu senyawa alkuna dapat melepaskan sebuah ion hidrogen pada basa kuat. Anion yang dihasilkan dinamakan ion asetilida. Alkuna bukanlah suatu asam kuat. Keasaman alkuna lebih rendah daripada keasaman air namun lebih asam dari ammonia.
Dalam percobaan ini juga dibuat model molekul untuk beberapa senyawa aromatik. Senyawa aromatiknya terdiri dari benzena, naftalena, toluena, orto-dimetilbenzena, meta-dimetilbenzena, dan para-dimetilbenzena serta asam salisilat.
Senyawa aromatik merupakan senyawa yang distabilkan oleh delokalisasi ikatan phi. Semua senyawa aromatik berantai siklik atau berantai tertutup. Namun, tidak semua senyawa siklik merupakan senyawa aromatik. Terdapat beberapa kriteria yang menjadi syarat untuk aromatisitas. Syarat tersebut meliputi: senyawa harus siklik, senyawa harus datar, tiap atom cincin (cincin-cincin) harus memiliki orbital p tegak lurus pada bidang cincin, serta senyawa tersebut harus memenuhi aturan Hickel. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, suatu senyawa tidaklah merupakan senyawa aromatik karena tidak memungkinkan terjadi delokalisasi.




X. KESIMPULAN
1. Senyawa alkena dapat memiliki konformasi yang beragam.
2. Ketegaran ikatan rangkap dua membentuk isomer geometri pada senyawa alkena.
3. Sudut ikatan 180° membuat senyawa alkuna tidak memiliki isomer geometri.
4. Ikatan rangkap pada benzena mengalami resonansi.
5. Molekul berada dalam keadaan stabil bila gugus-gugus berada pada posisi terjauh.
 

XI. Pertanyaan Pascapraktek.
  1. 1.      Bagaimana perbedaan panjang ikatan tunggal dengan ikatan ganda dua?
Jawab:
ikatan tunggal dengan hanya satu pasang elektron yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri dari satuikatan sigma sedangkan
Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua
  1. 2.      Jelaskan perbedaan model molekul benzene dengan ikatan sikloheksana!
Jawab:
molekul sikloheksana dengan menggunakan pengikat-abu-abu pendek. Selanjutnya membuat berbagai konformasi pada model tersebut. Konformasi yang ekstrem stabil, yaitu konformasi kurai, dengan menyusun agar C-1 berada pada bidang diatas cincin sedangkan C-4 berada dibawah bidang cincin. Untuk menyempurnakan konformasi ini, kedudukan ke-12 atom hidrogennya. Keempat atom H yang terletak pada dua atom C yang ber sebelahan tidak boleh menghasilkan konformasi tindih.
  1. 3.      Jelaskan betnuk molekul tetrahedral dan octahedral!
Tetrahedral: Tetra-menandakan empat, dan-hedral berhubungan dengan permukaan, sehingga tetrahedral hampir secara harfiah berarti "empat permukaan." Ini terjadi ketika ada empat ikatan semua pada satu atom pusat, tanpa tambahan unshared elektron pasangan.. Contoh dari tetrahedral molekul adalah metana (CH 4).
Oktahedral: Octa-menandakan delapan, dan-hedral berhubungan dengan permukaan, sehingga oktahedral hampir secara harfiah berarti "delapan permukaan." Sudut obligasi adalah 90 derajat.Contoh dari oktahedral molekul adalah heksafluorida sulfur (SF6).

Daftar Pustaka
Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph. 1982. Kimia Dasar dan terapan. Jakarta : Erlangga.
Syaffrudin, Nuraini. 2000. Ikatan Molekul. Bandung : Universitas Terbuka.

0 komentar to MODEL MOLEKUL

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.